Jumat, 07 Desember 2018

Bintaro,071218


“Masuknya susah, bertahannya di dalamnya lebih susah”

Itu kata-kata yang sering diriku dengar dulu, sewaktu berlatih mempersiapkan diri untuk masuk ke kampus kebanggaan Kementrian Keuangan ini. Itu bukan sekedar kalimat penakut semata, tapi benar adanya. Kamu harus merasakannya,

Segera.

Bintaro,071218

Jumat, 23 Maret 2018

Perkara Kenangan

Perkara kenangan
Sulit dilupakan
Sukar dikembangkan
Susah disampaikan
Jarang diwujudkan
Sering berdatangan
Selalu disembunyikan
Begitu bukan?


Sabtu, 24032018 @06.57

Lapar dalam Keseimbangan

L a p a r
Tak sedikit yang menahan
Bearti,
Banyak juga yang menuruti
Semua itu seimbang

Menahan atau menuruti
Pilihan yang sulit
Kenapa hanya ada dua pilihan
Semua itu seimbang

Seandainya
Bisa kuleburkan keseimbangan
Kuciptakan pilihan baru
Kenyang tanpa embel-embel

Bukankah ini duniamu?
Lantas ciptakan saja
Di otakmu
Jangan ajak yang lain
Biarkan yang lain tetap seimbang



Ps : im starving


Kamis, 15 Maret 2018

SENDIRI

 S E N D I R I
-ael-

s e n d i r i  
menjadi sunyi  
orang tak menyukai  
tapi, kenapa tidak dengan jiwa ini  
lebih baik sendiri  
daripada pergi tak berarti  
itu yang selama ini aku pahami 
aku menyetujui  
kamu? aku tak begitu peduli  
duniaku ada di sini 
tak perlu terlalu bertekad menjangkau tanah ini  
hanya perlu sendiri  
merenungi 
baru,  
pergi dengan yang diperbaharui.

Minggu, 11 Maret 2018

SPREAD POSITIVITY

Ada yang pernah baca buku #88 LOVE LIFE I Karya Diana Rikasari?

Di sana banyak banget quotes tentang seberapa besar kamu mencintai dirimu sendiri, seberapa jauh kamu percaya takdir dari Tuhan, sesering apa kamu berfikir positif, sejauh mana kamu menyebarkan sisi positif.

yash, i knew it's late to read this lovely book. but, better late than never right?

Setelah selesai membaca bukunya, aku jadi lebih percaya sama diri aku sendiri,  i mean i love my self more. Ga pusing lagi sama jerawat-jerawat aku yang muncul secara tiba-tiba. Lebih lembut ke diri sendiri, selalu mengsugesti diri sendiri "you did it! well done, bae. you deserve it."

Then, these are my favorite quotes
WHEN PEOPLE TELL YOU "YOU ARE INCAPABLE', TELL THEM "I'LL GIVE IT A TRY"

YOU ARE HAPPY WHEN YOU SAY SO.

things don't always to make sense.

FEEL before thingking, THINK before speaking.

don't sweat the small things. But hey, some small things atually count.

NEVER, ever,ever,ever,ever STOP LEARNING. Life is a school and we are all students
 and when they say, "Go ahead and make a fool out of your self". Let them know "It's worth it".


In life you can't expect everyone to be nice to you. Because maybe, you haven't been that nice to everyone anyway. So rather than having bad assumptions about people and question why they treat you unpleasantly, question yourself first.


IN HAPPINESS THERE'S SADNESS. IN SADNESS THERE'S HAPINNES. LIFE BALANCED ANYWAY. 
 at least let's spread love and positivity, guys! life is better if you want to be better tho.
 #SPREADLOVE #SPREAD POSITIVITY

Minggu, 28 Januari 2018

11.30

    Sekarang pukul 11.31 waktu rawan buat tidur, bentar lagi dzuhur dan setan pasti lagi kelayapan cari mangsa
 " tidurlah, tidurlah, tidurlaaah"
Ditambah jam segini itu jam laper-lapernya, udah pengen makan tapi belum istirahat. Jadi, males buat ngapa-ngapain. Termasuk aku, sebenernya hari ini ada beberapa materi yang udah aku targetin buat diselesein belajarnya. Tapi, lagi-lagi godaan setan ga bisa dilawan. Aku males banget, padahal udah setengah jalan. Alhasil, aku mencari pelarian. Pilihanku jatuh ke buku terbitan tahun kemarin tapi baru kubeli tanggal 27 Januari kemarin, Rentang Kisah karya Gita Savitri.
     Aku tahu, Allah masih sayang denganku. Buktinya, Dia lebih meridhoi ku beli buku ini dibanding menambah buku kumpulan cerpen Sherlock Holmes. Yash, I'm Sherlockian. Aku baru membaca Rentang Kisah 121 halaman dari 207 halaman. Sengaja memang, aku bertekad akan membacanya ketika semangat belajarku lagi nge-down. Kak Gita punya caranya sendiri menceritakan pengalamannya, ga muluk-muluk tapi bisa membuat pembacanya termotivasi. Dia punya gayanya sendiri. Dan aku suka. Oh ya, dia ternyata juga seorang gap year, walaupun karena faktor-U. Dan itu yang membuaku semakin cinta akan kisahnya, karena merasa senasib mungkin. Dari bukunya dia membuktikan belajar yang keras itu akan selalu berbuah manis, tak peduli semalas apa kau dulunya. 
     Sekian, setan penggangguku sudah pergi.

Kamis, 25 Januari 2018

Review Film Dilan 1990

         

              Sebagai #Dilanisme, awalnya kurang setuju kalau novel best seller Dilan 1990 karya Ayah Pidi Baiq akan difilmkan. Alasannya klise sih, takut beberapa adegan di novel diubah gitu aja di filmnya, seperti beberapa film yang sudah-sudah. Hingga akhirnya di tahun 2017 kemarin para #Dilanisme kembali dihebohkan dengan berita bahwa pemeran Dilan telah ditemukan. Beberapa kandidat nama muncul, mulai dari Jefri Nichol yang tahun kemarin memang bisa disebut sebagai 'King of Movies', Adipati Dolken, Rio Dewanto, hingga Gusti Rayhan yang berperan sebagai Dilan di Voor Dilan. Tak ada yang tahu, hanya satu informasi yang ada bahwa kata Ayah Pidi yang berperan sebagai Dilan itu bukan dari kalangan Artis.
     Hingga saat itu muncul 'sosok' Dilan mengenakan motor tempurnya--tetapi menggunakan helm-- ke tengah-tengah para khalayak ramai, Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan. Nama yang memang tidak asing lagi bagi generasi millenial. Seseorang yang tidak suka jika nama panggilannya diubah menjadi 'Iqbal',kurang 'a'. Seketika warganet heboh, begitu juga diriku. Di imajinasiku Dilan tidak seperti itu, panglima tempurku lebih tegap, lebih sangar dan tidak semanis itu(?). Seketika banyak dm muncul kepadaku, "kok Iqbaal sih?". Ntahlah.Tetapi, bukanlah seorang #Dilanisme yang baik jika tidak bisa menghargai apa yang telah diputuskan Ayah. FYI, Ayah gatau kalau Iqbaal itu artis.
            Hingga hari ini Kamis,25 Januari 2018, pasti sebagian #DIlanisme bahkan anak baru langsung menyerbu semua bioskop di Indonesia. Tak tahan lagi untuk bernostalgia bersama DIlan-ku. 

1. Trailer nya ini https://youtu.be/X_b-wNkz4DU

   

   
            Gemana nih #Dilanisme? Nonton trailer nya aja udah baper duluan kan?

2. Plot

         Milea Adnan Hussein(Vanesha Prescilla), siswi baru pindahan dari Jakarta, sudah menarik perhatian beberapa siswa di sekolah barunya,di Bandung. Mulai dari Nandan (Andryos Aryanto) sang ketua kelas idaman, Kang Adi (Refal Hadi) seorang mahasiswa ITB yang menjad guru privat Lia hingga Dilan (Iqbaal Ramadhan). Sayangnya, saat itu Milea masih memiliki pacar di Jakarta. Beni (Brandon Salim) namanya. Kisah cinta mereka dimulai ketika suatu pagi Dilan menyapa Milea dengan ramalannya bahwa mereka akan bertemu di kantin. Terkesan aneh, ditambah Milea yang notabene anak baru justru bersikap cuek.  
         Milea memiliki sahabat baru, Rani (Zulfa Maharani Putri) dan Wati (Yoriko Angeline). Ternyata, Wati adalah sepupu Dilan. Begitu juga Dilan, sang panglima tempur, memiliki beberapa sahabat, yaitu Akew (Gusti Rayhan), Piyan(Omar), dan Anhar(Giulio Parengkuan).
           Keunikan yang terkesan aneh dari cara pendekatan yang dilakukan Dilan ke Milea-lah yang menyebabkan Milea merasa nyaman dan senang. Mulai dari perkenalan yang tak wajar, ramalan-ramalan aneh, kado ulangtahun yang berbeda, hingga setiap bualan yang dilontarkan Dilan menggunakan gaya bahasanya yang kaku.
           Beni yang kekanakan mulai memperlihatkan sifat aslinya yang kasar, dia mengatai Milea di tengah keramaian tanpa memperdulikan betapa malunya Milea. Mereka putus, dan Milea tak ingin kembali. Masalah tak hanya itu saja, Nandan yang masih berusah mendekati Milea juga Kang Adi yang sedikit terkesan memaksa untuk dekat. Anhar yang mencari masalah dengan Dilan karena menggangu Milea-nya. Juga peran Dilan sebagai panglima tempur di geng motornya yang membuat Milea Risau.
          Tetapi, Dilan tetap tahu bagaimana mengambil hati Milea dengan kesederhanaannya dan membawanya pulang.

3. Review


           Pertama kali terima kasih kepada Bapak Fajar Bustomi selaku Sutradara film Dilan 1990 yang sangat teliti. Semua hal tentang Bandung di era 90-an sangat terasa. Dan yang paling salut ada satu benda yang sebenarnya remeh, tapi itu sangat diperhatikan. Prangko.
          Dengan durasi 110 menit, belum cukup rasanya menyaksikan visualisasi Dilan di layar kaca. Dilan membuat tagih. Dia juga masih setia, setia kepada novel. Tak ada yang lebih, tapi tentu ada yang kurang. Dari awal Pak Fajar Bustomi memang sudah mengatakan bahwa sulit menfilmkan novel 332 halaman ke film yang hanya berdurasi 2 jam. 
       Saat itu studio 3 penuh! tak ada bangku yang kosong. Kami bernostalgia dan membandingkan mana yang lebih keren, imajinasiku atau visualisasimu. 
             Ayah Pidi memegang kata-katanya untuk menjaga keaslian Dilan. Benar, ini seperti kamu sedang memimpikan khayalanmu. Bayangkan saja kamu melihat Dilan sedang menggoda Milea di depan matamu. Manis sekali. Ini akan membuatmu ingin teriak sendiri seperti saat membaca novel. Kalau ada kata melebihi manis mungkin sudah kuketikkan. Masih terngiang bagaimana romansa percintaan anak SMA saat itu yang hanya bermodalkan tekad. Jika mau dia jadi pacarmu, langsung dekati dia, datang ke rumahnya.
         Dari trailernya terlihat kalau film ini akan se-menggelikan itu. Tetapi, jika kamu sudah menontonnya, ini memang menggelikan tapi hanya bisa membuatmu tersipu merasakan bagaimana banyaknya kupu-kupu bertebaran di hati Dilan-Milea tidak sampai membuatmu jijik seperti menonton sinetron. Percayalah. Apalagi jika kamu anak remaja, film ini akan membuatmu berbunga-bunga walau sedang patah hati.
         Sekali lagi kukatakan, film ini sangat setia ke novelnya. Di Novel, Milea lebih banyak bernarasi menceritakan kehidupan sehari-harinya. Begitu juga di film, tapi tidak melulu dengan suara khas Milea. Vanesha berhasil menirukan bagaimana manisnya Milea tertawa akan 'bayolan' Dilan, manjanya dia ke Bundahara, dan sikap pemberaninya kepada teman-teman Dilan.
         Kagum sekali kepada Iqbaal bisa membuktikan ke khalayak ramai kalau Dilan itu tidak hanya seseorang yang badboy tetapi juga kharismatik. Terima kasih juga, senyummu masih terngiang di kepala. Mengalahkan betapa cemburunya melihatmu mendapatkan chemistry yang kuat dengan Vanesha. Trikmu yang mengatakan kalau chemistry itu dapat didapatkan dari kepercayaan hingga titik di mana dia berkata "aku punya cerita, tapi jangan bilang siapa-siapa hanya kita yang tahu". Dilan, maaf bukan maksudku berpaling, hanya saja Iqbaal terlalu menggoda. Dia sama sepertimu, sulit bagiku membedakan. Iqbaal berhasil Dilan, dia membuktikan ucapannya bahwa yang ada di film itu adalah Dilan, bukan Iqbaal.
       Nandan yang di novel digambarkan culun juga divisualisasikan begitu. Beni yang fashionable, Anhar dan Piyan yang kiwil, Wati yang garang, juga Rani yang lemah-lembut. Hanya kang Adi yang membuatku terkejut. Kok dia ganteng? 
        Lalu di mana kekurangannya? Menurutku, kekurangannya ada di imajinasimu. Semua orang mempunyai imajinasi yang berbeda-beda. Jika diriku, aku sangat menyayangkan kenapa adegan Bunda tidak se-menarik novel. Di novel sampai terpingkal-pingkal membaca bagian Bunda menceritakan betapa aneh anaknya itu. Seandainya juga editingnya lebih teliti, atau sekalian Bunda mengendarainya beneran pasti lebih enak dilihat. Sebenarnya ada juga puisi yang sangat kunantikan untuk dibacakan Dilan, tetapi ternyata tidak ada. 
" Disa, jangan jauh-jauh. Ada darahku dalam dirimu "

4. Spoiler

        Spoilernya adalah novel itu sendiri. Jika kamu sudah membacanya, kamu sudah mendapatkan spoiler terbaik.

5. Kesan

      Mungkin ini karena aku sudah membaca ketiga novelnya, di setiap adegan Dilan-Milea setelah diriku tersipu, seketika aku langsung sedih membayangkan bagaimana akhirnya. Nonton Dilan 1990 memang sebahagia itu, tapi tak bisa kupungkiri sesedih itu sampai meneteskan air mata ketika Dilan-Milea menandatangani proklamasi percintaan mereka. Karena cinta mereka tak semulus itu. Jika benar akan ada sequel Dilan 1991, dan tetap setia kepada novelnya sudah dapat dipastikan bukan hanya aku yang akan menangis.
       Oh ya pesanku, beli minum. Karena, kamu akan haus setelah teriak-teriak melihat manisnya Dilan-Milea.

overall ratingnya 4.7/5
well done! 

Jika kamu memang #Dilanisme jangan sia-siakan Dilan-Milea yang ingin bertemu. Mereka sudah rindu, jangan lama-lama, rindu itu berat.
Jangan nonton Dilan sendirian, berat. Ajak saja temanmu-temanmu.

               

Review Peripera Airy Ink Velvet #8 Glimpse Brick Brown

Airy Ink Velvet #8
Actually, ini adalah liptint pertama aku. Dari tahun lalu pengen banget beli liptint, tapi belum nemu yang cocok. Karena, kebanyakan pada bilang liptint itu bikin bibir kering. Akhirnya aku menemukan produk sejuta umat ini, Peripera Peri’s Ink liptint. Tapi, ga sampai di situ, masih bingung milih yang Airy or Ink Velvet. Setelah membaca beberapa review  ternyata bedanya di tekstur. Kalau yang Airy lebih moist tetapi warnanya lebih sheer. Sedangkan yang Velvet lebih pigmented dan bold, seperti lip cream tetapi lebih moist. Karena sebagai beginner, aku memutuskan untuk beli yang Airy alias cari aman. Awalnya pengen beli yang shade #5 Elf Light Rose, itu sebelum nemu video youtube dari Edward Avila (tonton di sini) yang isinya swatch Peripera AIRY Velvet Fall/Winter Edition 2017 yang warnanya cantik banget! Brown,Nude less pink? Idk. Karena Fall/Winter edition jadi warna-warnanya emang agak gelap tapi justru aku suka. Nah, di edisi ini ada 5 shade baru, yaitu:
Shade No. 6. Brown orange
Shade No. 7. My brown coral
Shade No. 8. Glimpse brick brown
Shade No. 9. Legend brown
Shade No. 10. Dry rose brown
  

Akhirnya, aku pilih shade #8, Peripera sendiri mendeskripsikan nya dengan ‘Glimpse brick brownatau ‘sekilas mirip bata coklat’. Warnanya cantik banget! Ga ngerti lagi. Kek MLBB (My Lips But Better). Menurut aku sih cocok ya buat remaja yang pengen pake gincu tapi takut keliatan banget.
sekali swatch


3x swatch
Kenapa aku swatch nya di plastik bening? Menurut Edward, itu lebih real. Karena, warna setiap bibir orang itu beda-beda ya. Bisa jadi warna shade ini bagus di aku tapi ga di teman-teman.
Kalau untuk aromanya sendiri itu seperti wangi parfum tipe floral gitu, wewangian bunga tapi gatau bunga apa wkwk.Tapi, enak kok wanginya teman-teman,seger. 
     Nah, kalau untuk packaging nya khas. Kek serum yang tutupnya bisa dipencet-pencet(?). Sayangnya, tutup Airy Ink Velvet ini keras teman-teman. Sedangkan bentuk kotaknya itu trapesium.



Kalau untuk aplicatornya ,menurut beberapa review yang aku baca, itu paling enak dipake dibanding liptint lain. Emang sih, aplicatornya itu lentur banget. Tapi aku ga bisa bandingin dengan yang lain, karena baru itu yang aku punya hehe.
aplicator
Kelebihan :
  • ·         Affordable. Aku belinya itu 75k di Shopee, nama tokonya DeBeautyHouse. Tapi, hari ini aku cek harganya udah jadi Rp 69.300.
  • ·         Long lasting
  • ·         Pigmented parah!
  • ·         Moist banget, ga bikin bibir kering.
  • ·         Warnanya cantik-cantik, apalagi yang Fall/Winter Edition 201

Kekurangan :
´     Kalau udah make lama kek muncul scramble gitu di bibir. Gatau akunya yang kurang mahir atau gemana.
´     Ketahanannya sewajarnya ya, ga seharian juga.

Overall aku suka. 
Ratingnya 4,7/5

terima kasih sudah membaca teman-teman! 
semoga tergoda ya wkwk
CHEERS^^









    

Rabu, 17 Januari 2018

About this Blog

Hi!
Sebelumnya terima kasih kepada mba devy (/http://dvykningsdiary.blogspot.co.id/) yang menginspirasi aku buat mulai nge-blog. Waktu itu aku baca review dia tentang film A Aku,Benci, dan Cinta yang dianya juga nonton bareng aku wkwk Terus aku mikir, iya juga ya kenapa aku ga nyoba nge-blog juga? Lagian buat ngisi ke-gabut-an ku yang muncul tiba-tiba.

Jadi, pada tanggal 10 September 2017 aku memutuskan buat blog dengan nama yang sesuai dengan tujuan aku buat blog ini. Penghilang Gabut? why not? Aku mulai belajar buat blog dengan modal googling. thanks mbah google, you are so helpful! 

Aku jadi makin ketagihan nih. Aku lebih banyak bacain artikel dan nontonin youtube tentang dunia blogging. Dan mulai aku aplikasiin satu persatu, ga langsung semuanya. Mulai dari cara upload artikelnya, cara masukin link, ngedit template, buat menu bar, mempercantik blog hingga nanti aku berharap aku bisa ngerti belajar kode html yang baru dilihat aja udah bikin mumet. Aku seneng dapet banyak ilmu baru.

Apa aja sih ini blog ini?
Tujuan aku awalnya cuma mau buat cuapan-cuapan aja buat ngilangin gabut,seperti yang aku buat.Tapi, makin kesini aku jadi mikir kenapa ga bikin konten lain. Kebetulan banget pas aku lagi ngerapihin isi laptop, aku banyak nemuin tugas aku waktu SMA yang sayang banget kalau disimpen doang. Aku buat space khusus buat tugas-tugas aku yang bisa dibaca oleh para netizen. Aku juga menemukan beberapa karya sastra yang aku tulis sendiri di ByME. Sayang aja gitu kalau aku doang yang baca, kan aku yang nulis.

Aku juga punya space khusus untuk ceritain apa aja sih yang aku lakuin sebagai penganut  GAPYEAR .Aku akan coba memberikan penjelasan bahwa ga selamanya nganggur setahun itu buruk. Banyak kok di luar negri, pelajar yang memutuskan buat gapyear dengan alasan ingin rehat dulu setelah 12 tahun menjadi pelajar. Kita jadi banyak waktu buat berpikir dan bermain(?).


Terus, aku punya space "THOUGHTS, ini aku terinspirasi dari blognya kak Gita Savitri . Isinya tentang pendapat dia tentang beberapa persoalan. Akhirnya, cuapan-cuapanku juga bakal dimasukin ke sini.

Kalau "REVIEWbakal aku isi tentang ulasanku tentang beberapa hal, ga ada hal khusus sih. Semua yang bikin aku pengen review ya udah aku review gitu. Karena, menurut aku buat beli suatu barang atau produk, apalagi kosmetik buat cewe-cewe itu penting banget buat lihat review orang. Biar kita tahu dulu ini cocok buat aku ga sih. Ga menutup kemungkinan buat beli buku atau novel, film yang pengen ditonton, bahkan kalau pengen pergi ke tempat yang baru, review itu penting! Kita bisa belajar dari pengalaman orang.

Itu dulu deh, aku sih berharapnya bakal ada many new spaces.
THANKYOU! ^^ 

#3 CERPEN

Sekalian Malu?
-AEL-  


Menurutku,taman kanak-kanak adalah masa yang paling sepele. Karena ke-sepele-an itu hampir semua kejadian yang ingin dilupakan, tanpa sengaja masih tersimpan rapi di rumah pikiran. Itulah kenangan. Semanis dan sepahit apapun kenangan, jika itu memang benar adanya akan dengan sendirinya bersandar di ruang-ruang rumah pikiranmu.
Masa kanak-kanak ku sudah bahagia, menurutku. Aku sudah pernah mengadu ke guruku kalau teman sebangku ku poop di celana. Aku sudah pernah pura-pura sakit agar ayah membelikanku satu set permaianan masak-masakan terbaru. Aku sudah pernah menghabiskan lollipop yang besar dalam waktu 10 menit, bermain petak umpet tanpa pernah jaga, menang lomba makan kerupuk, pacu kelereng, dan menjunjung botol. Aku juga sudah pernah suka ke laki-laki di masa itu, tanda aku perempuan. Dan hingga sekarang aku masih suka kepadanya. Bahkan kalau boleh dibilang aku sudah mulai jatuh cinta.
Bagaimana masa kanak-kanakmu?
***
Sabtu,27 Agustus 2020.
“Ini harimu,Nan!” pekikku sambil bercermin
Tiba-tiba smartphone ku bergetar,tanda ada panggilan. Sigap aku mengangkatnya.
“Halo.”
“Halo,Ananta. Listen to me,please. Gapapa kalau kamu duluan berangkatnya? Mama ngotot pengen di antarin ke rumah Paman Ucup,nih.”
“OK”
Are u sure?”
“Iya bawel! Buruan matiin sebelum aku berubah pikiran. Satuu....”
“Iyaa! Tunggu aku di sana. Bye!”
“Hm”
Telepon terputus.
“Untung lagi mood ya, kalau ga? Udah  aku ekstraks tuh laki!”
***
Terlihat baliho besar di depan TK Dahlia “REUNI ANGKATAN 17 dengan tema Ingatkah Masa Pelangimu?”. Kini jam sudah menunjukkan pukul 09:15 WIB. Tapi, baru beberapa orang yang hadir. Padahal acara akan dilaksanakan lima belas menit lagi. Tampak muka-muka baru yang asing,walau sebenarnya itu adalah muka lama yang sudah dipermak, diperbaharui, dan dipercantik sehingga lebih apik untuk dilihat.
“ Ih Ila, tirus banget muka kamu sekarang. Diet ekstra ya?”
“ Ga kok. Maklum aja kali. Anak kuliahan! Tugas nya beuh! Ngeri euy. Payah buat nyisipin waktu makan”
“ Lah aku? Kaya gini mulu”
“ Hahaha syukuri aja kali,Neng. Takdir!”
Sedangkan di pojok sana. Segerombolan anak-anak laki juga bergerombol membentuk formasi wenak untuk cerita.
Men!”
“ Eh,Bro!”
“ Makin cakep aja lo”
“Iya dong. Emang lo, kek itu mulu”
“Sial lu man!”
“Hoi, Bro!” sambar seseorang yang baru datang.
“Eh, itu kandungan lo ke mana? Kapan ngelahirin? Kenapa ga ngabar-ngabar oik?”
“Hahahaha”
“Wes, santai man! Gue nge-gym ekstra nih buat kayak gini. Tunggu aja bentar lagi kelepek-kelepek dah lo!”
***
 Kuayunkan kakiku ke tempat yang hampir 10 tahun ini tidak ku kunjungi. Memang ada pembangunan baru di sekitar sini. Tapi inti dari sekolah ini masih sama. Masih kanak-kanak. Pohon jambu di samping pagar, ah dulu aku sering ada di sana saat itu berbuah. Penjual cemilan di samping pagar, plang nama sekolah, rumput hijau di sepanjang jalan, ayunan, jungkat jungkit, seluncuran, bola putar, semuanya masih di tempatnya. Hanya warna cat dari masing-masing itu yang baru. Ayunan yang dulu warna merah sekarang warna biru dongker. Seluncuran yang dulu hijau tua sekarang menjadi hijau tosca. Dulu, warna dongker ataupun hijau tosca belum ada. Sekarang di zaman ini, semua berkembang. Warna saja, harus ada embel-embel di belakangnya. Hijau tosca, biru dongker, merah maroon, hijau daun, biru laut, merah darah, kuning langsat. Ah sudahlah! Ini tidak akan selesai jika kamu mencoba menyebutkannya.
Sekarang, aku sudah masuk ke dalam gerbang. Dari sini saja aku sudah bisa melihat orang-orang yang dulu seperjuangan denganku. Tapi, aku ragu. Itukah mereka?
“ Kok grogi gini ya? ”
 “ Eh itu serius Ila?  Langsing gitu.”
“ Itu Kyuri? Imut banget”
“ Eh Cicak kok gendutan sih? Seneng banget kuliah kayaknya dia”
“ Ijit kok segitu-gitu aja tingginya?”
“ Itu Minza? Uiii dewasa style-nya”
“ Ih si Nanda, tambah lekong aja. Jibang .”
Aku tidak mengoceh sendiri. Aku mengoceh dengan bayangan.
Aku cukup kaget melihat perubahan mereka. Hampir semua teman-temanku mengganti style nya dalam berpakaian. Menurut perkiraan ku sekarang mereka masih pada semester akhir, sama sepertiku. Atau ada yang sudah lulus. Atau ada yang sudah menikah, pernikahan dini gitu. Padahal pernikahan dini itu ga baik kan ya? Apalagi buat kami yang masih labil.
Sambil berjalan aku masih berharap ada seseorang yang menyapaku duluan. Kan malu kalau datang ke acara reunian tapi ga ada satupun teman yang mau mencoba menyapa tanda kenal, atau setidaknya tanda mencoba mengingat kenalan. Kamu pernah ngerasain ga sih yang kaya gini?
“ Kepada seluruh teman-teman angkatan 17, silahkan berkumpul di aula pertunjukkan ” pengumuman dari seseorang.
Semua orang berbondong-bondong menuju aula, begitu juga aku. Tapi masih sama, aku masih berjalan sendiri. Aku pun mengeluarkan smartphone, mengirimkan pesan ke seseorang.
‘ Jer, acara mau dimulai, kapan kamu dateng?’
Send.
Sekarang aku sudah duduk di barisan ke-empat, masih sendiri. Namun tiba-tiba ada seseorang yang menyentuh bahuku.
“ Ananta?”
“ Ya.”
“ Kamu beneran Ananta? Ya ampun, cantik banget sekarang. Aku hampir ga ngenalin kamu. Aku kira ada orang nyasar ke acara ini. Kamu ingat aku? Cewe yang selalu duduk di depan?”
“ Cewe yang selalu duduk di depan? Naziha ya?”
“ 100!”
“ Ya ampun, udah berapa tahun kita ga ketemu? Sudah 15 tahun bukan? Kamu bukannya pindah ke Riau?”
“ Iya, ini mumpung liburan. Nunggu wisuda. Eh kamu gimana kuliahnya?”
“ Oh iya, ini aku lagi pulang buat persiapan coas.
“ Ciee, calon dokter. Bukannya kamu pengen jadi aktris ya?”
“ Ya, ga lagi sejak aku, ditipu kalian. Kesel kenapa aku se-oon itu dulu”
“ Hahaha. Masih dendam aja,Uni!”
“ Iya, hampir gila aku mikirin kalau aku beneran hamil waktu itu.”
“ Hahahaha, waktu itu aku cuma ikut-ikutan loh”
“ Ikut ketawa!”
Acara dimulai...
Pembukaan oleh MC, sambutan dari ketua angkatan. Ketua angkatan 17 adalah Arival Jefri, seorang laki-laki yang wui ganteng sekarang, berperawakan tinggi dengan kumis tipis. Emang dia ganteng dari dulu. Berbeda dengan Devri Genta, dulu dia itu pendek,item,dekil, suka poop di celana, aneh, hidup lagi. Sekarang dia beda. Gayanya layak seorang hacker+dukun, dia mengenakan semua pakaian serba hitam. Seram. Lalu, sambutan dari guru TK kami yang mungkin sekarang sudah pensiun, Bu Atin. Beliau lebih kurus sekarang, mungkin karena penyakit Diabetes Mellitus yang dideritanya. Tapi, wajah keibuan pembawa senang tak pernah luntur dari muka yang kini sudah keriput itu.
Acara formal habis. MC diganti oleh Presenter. Acara yang sebelumnya kaku berubah menjadi relax. Diawali dengan nyanyian Hafan Anshari, tak ada yang berubah darinya, paras kanak-kanak nya masih ada, terakhir kali aku bertemu dengannya 1 tahun yang lalu, saat dia kerja part time di suatu cafe di Kota. Lalu tarian daerah dari Gitra Zaslawiyuka, dia makin lenggok. Puisi dari Nikma Raina, dia memang anak sastra sejati. Tak ada yang kumengerti dari puisinya. Balas pantun dari Reza dan Nanda. Eh kenapa suara Reza masih cempreng? By The Way, ini sangat menyenangkan! Sangat! Jika kamu tidak percaya, rasakan sendiri bagaimana hangatnya acara reuni itu, apalagi reuni masa kanak-kanakmu.
Hingga akhirnya muncul cuplikan video dokumenter...
***
            Sabtu, 25 Februari 2004.
            “Ananta, kamu jadi pemeran perempuannya ya?”
            “Iya bu”
            “Jerry, kamu jadi pemeran laki-lakinya ya?”
            “Iya bu guru”
            Aku senang. Jerry akan menjadi lawan mainku. Dia itu lucu. Giginya yang berlebih itu membuat mukannya tampak gembung. Dia sering bingung. Dan itu sangat imut. Dia itu lola, tapi sangat menggemaskan. Tidak tinggi, tidak gendut, tidak pintar, tidak pandai menyanyi, bahkan tidak hafal gerakan senam yang biasa dilakukan Setiap Sabtu. Tapi tak tahu kenapa aku sangat  senang melihatnya. Apalagi melihat matanya.
            Tapi, ternyata dia pandai memainkan peran. Terbukti dari tadi bu guru tidak ada mengomentarinya. Bu Atin hanya bersorak-sorak karena Nanda yang jadi bunga malah bergerak-gerak sendiri, si Abud yang jadi pohon malah tiduran. Si Reza yang jadi kambing malah berjalan tegak atau Salmen yang jadi Pak peternak malah tidur terus.
            “Ayo kita istirahat!” ucap bu Guru.
            “ Ah lelahnyaaa”  hampir semua teman-temanku mengeluh.
            Aku langsung melihat ke arah Jerry. Dia memang berbeda. Dari semua anak laki-laki yang berperan hanya dia yang tidak mengeluh. Tapi, mungkin dialah yang paling lelah. Kulihat air di botolnya yang langsung habis dalam sekali minum. Aku juga lelah, sangat lelah. Hingga..
            “ Huaah, ternyata aku ketiduran”
            Kulihat ke sekitar, sudah sepi. Hanya ada tumpukan tas di sampingku.
            “Huuuaaah”
            Tidak! Ada seseorang di sampingku. Kulihat kesamping pelan-pelan. Sangat pelan. Dia pakai celana! Berarti laki-laki. Itu warna seragam sekolahku. Berarti dia anak TK. Sekarang dia sudah duduk. Dan...
Kami berdua sama-sama lari ke arah yang berlawanan tanpa suara sedikitpun.
            Senin, 27 Februari 2004.
            Saat jam istirahat, kami semua ada di kantin. Terdengar Reza dan teman-temannya sedang mengolok-olok Jerry karena kejadian kemarin Sabtu.
            “ Selamat Jerry! Kamu akan menjadi seorang ayah”
            “ Mana mungkin”
            “ Kenapa tidak mungkin? Kamu sudah tidur dengan Ananta kemarin! Ananta pasti sudah hamil”
            “ Hahaha, Jerry akan jadi ayah”
            “Jerry akan jadi ayah, Jerry akan jadi ayah, Jerry akan jadi ayah”
            Jerry melirikku.
            Aku meliriknya.
            Kami saling melirik.
            Pulang sekolah saat menunggu bis sekolah. Jerry mengajakku bicara.
            “ Apa mungkin kamu hamil,Nan?”
            “ Aku rasa iya,  kata majalah Mama yang kubaca, apabila laki-laki dan perempuan tidur bersama, yang perempuan bisa hamil”
            “ Iya sih, kalau di tivi juga seperti itu. Tapi kenapa kita bisa tidur bersama?”
            “ Aku tidak tahu”
            “ Ya sudah, aku akan bertanggung jawab. Apa aku harus menjadi Ayah sekarang?”
“Tentu”
“Aku akan menjadi ayah yang baik untuk anak kita. Kamu jangan khawatir Ananta.”
            “ Ya Jerry.”
            Tet tet tet
            “Bis sudah tiba. Ayoo”
            Setiba di rumah, ku buka lagi majalah Mama kemarin. Kali ini aku lebih memperhatikannya. Memang benar di sana tertulis jika laki-laki dan perempuan tidur bersama, si perempuan akan hamil. Berarti aku hamil. Di lembaran berikutnya, ada cara untuk merawat kehamilan. Yaitu, memakan buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C. Ada gambar jeruk di sana. Berarti jeruk bagus ya? Semangat ku ambil jeruk di kulkas. Semuanya habis ku makan.
            Selasa, 28 Februari 2004.
            Bau desinfektan menyengat masuk ke hidungku. Sejak kapan kamarku menjadi seperti ini baunya? Apa Mama membeli parfum ruangan baru?  Ku buka mataku. Ruangan ini tampak asing. Semuanya serba putih. Di sampingku ada Mama dan Papa juga seorang dokter wanita. Perutku terasa perih. Apa perutku sudah besar? Kulihat perutku, masih kempes. Atau aku keguguran? Mana mungkin aku kan baru hamil 2 hari. Tapi kenapa tidak mungkin?
            “ Ananta? Sudah bangun? Ya sudah, istirahat dulu ya,Nak. Mama nganter Papa ke depan dulu. “
            “ Iya, Papa ke rumah ambil pakaian kamu dulu ya,Sayang. Lain kali jangan terlalu banyak jeruknya. Kasihan perut kamu!”
            ‘Kasihan perutku?’
            Tiba-tiba ada anak kecil masuk paksa ke ruanganku.
            “Jerry?”
            “Bu Dokter! Bagaimana kandungan Ananta? Apakah perutnya baik-baik saja?” terdengar rentetan pertanyaan dari bu Dokter.
            “Hahahaha. Bagaimana mungkin anak sekecil kamu tau tentang kehamilan,Nak?”
            “Tapi Ananta sedang hamil anak,Buk. Dan saya calon Ayahnya”
            “Hahaha, pikiran kamu terlalu jauh, Nak. Mungkin kamu khawatir. Teman mu hanya sakit perut karena terlalu banyak makan jeruk. Mana mungkin anak sekecil dia bisa hamil. Ya sudahlah, tolong jaga dia ya.”
            “Hahaha anak zaman sekarang. Hamil? Hahaha”
            Sekarang hanya tinggal kami berdua. Saling memandang. Saling tahu situasi seperti apakah ini.
***
            Semua orang tertawa melihat fotoku dan Jerry yang sedang tidur di tengah-tengah tumpukan tas di tempat yang sama seperti sekarang. Jujur aku malu. Sangat malu. Niat awal ingin mengembalikan nama baikku dengan reuni ini. Sekarang malah makin ancur! ‘ini kerjaan siapa sih?, ‘Tuhaan! Mukaku’, ‘Tuhan, cabut saja nyawaku sekarang!’, ‘Semoga ada gempa sekarang!’, ‘Rivaaal! Ini acara apaan sih, kampay nget kalian!!!!’ Semua umpatan sudah ku keluarkan, di Hati. Hanya di hati.       Karena aku sudah menganggap wajahku hilang. Malang.
            “ Ananta Trifani.”
            ‘ Telingaku ilang’
            “ Aku tahu kamu pasti malu banget sekarang. Aku tambahin ya, biar sekalian”
            ‘ Cabut nyawaku,Tuhaan!’
            “ Lihat aku dong,Nan! Udah dandan nih aku buat berdiri di sini!”
            “ Bodo amat! Itu siapa sih yang ngomong’
            “ Eh lighting man, tolong di sorot dong tuh si Ananta. Dia di barisan nomor empat yang pake baju hijau tosca noh!”
            ‘ Ji Chang Wook, lindungi aku sekarang!’
            Telat. Sorot lampu sudah ke arahku sekarang.
            “ Ananta, sekalian ya malu nya. Kalau 10 tahun yang lalu kamu malu karena di bilang hamil sama teman-teman. Kenyataannya engga. Padahal aku berharap kamu beneran hamil. Biar aku bisa nikah sama kamu, biar aku bisa langsung ngomong kaya gini. Ga perlu nunggu 10 tahun. Ini yang mau aku bilang,
Ananta Trifani, nikah yuk?!”
‘Jerry?’