Jumat, 07 Desember 2018

Bintaro,071218


“Masuknya susah, bertahannya di dalamnya lebih susah”

Itu kata-kata yang sering diriku dengar dulu, sewaktu berlatih mempersiapkan diri untuk masuk ke kampus kebanggaan Kementrian Keuangan ini. Itu bukan sekedar kalimat penakut semata, tapi benar adanya. Kamu harus merasakannya,

Segera.

Bintaro,071218

Jumat, 23 Maret 2018

Perkara Kenangan

Perkara kenangan
Sulit dilupakan
Sukar dikembangkan
Susah disampaikan
Jarang diwujudkan
Sering berdatangan
Selalu disembunyikan
Begitu bukan?


Sabtu, 24032018 @06.57

Lapar dalam Keseimbangan

L a p a r
Tak sedikit yang menahan
Bearti,
Banyak juga yang menuruti
Semua itu seimbang

Menahan atau menuruti
Pilihan yang sulit
Kenapa hanya ada dua pilihan
Semua itu seimbang

Seandainya
Bisa kuleburkan keseimbangan
Kuciptakan pilihan baru
Kenyang tanpa embel-embel

Bukankah ini duniamu?
Lantas ciptakan saja
Di otakmu
Jangan ajak yang lain
Biarkan yang lain tetap seimbang



Ps : im starving


Kamis, 15 Maret 2018

SENDIRI

 S E N D I R I
-ael-

s e n d i r i  
menjadi sunyi  
orang tak menyukai  
tapi, kenapa tidak dengan jiwa ini  
lebih baik sendiri  
daripada pergi tak berarti  
itu yang selama ini aku pahami 
aku menyetujui  
kamu? aku tak begitu peduli  
duniaku ada di sini 
tak perlu terlalu bertekad menjangkau tanah ini  
hanya perlu sendiri  
merenungi 
baru,  
pergi dengan yang diperbaharui.

Minggu, 11 Maret 2018

SPREAD POSITIVITY

Ada yang pernah baca buku #88 LOVE LIFE I Karya Diana Rikasari?

Di sana banyak banget quotes tentang seberapa besar kamu mencintai dirimu sendiri, seberapa jauh kamu percaya takdir dari Tuhan, sesering apa kamu berfikir positif, sejauh mana kamu menyebarkan sisi positif.

yash, i knew it's late to read this lovely book. but, better late than never right?

Setelah selesai membaca bukunya, aku jadi lebih percaya sama diri aku sendiri,  i mean i love my self more. Ga pusing lagi sama jerawat-jerawat aku yang muncul secara tiba-tiba. Lebih lembut ke diri sendiri, selalu mengsugesti diri sendiri "you did it! well done, bae. you deserve it."

Then, these are my favorite quotes
WHEN PEOPLE TELL YOU "YOU ARE INCAPABLE', TELL THEM "I'LL GIVE IT A TRY"

YOU ARE HAPPY WHEN YOU SAY SO.

things don't always to make sense.

FEEL before thingking, THINK before speaking.

don't sweat the small things. But hey, some small things atually count.

NEVER, ever,ever,ever,ever STOP LEARNING. Life is a school and we are all students
 and when they say, "Go ahead and make a fool out of your self". Let them know "It's worth it".


In life you can't expect everyone to be nice to you. Because maybe, you haven't been that nice to everyone anyway. So rather than having bad assumptions about people and question why they treat you unpleasantly, question yourself first.


IN HAPPINESS THERE'S SADNESS. IN SADNESS THERE'S HAPINNES. LIFE BALANCED ANYWAY. 
 at least let's spread love and positivity, guys! life is better if you want to be better tho.
 #SPREADLOVE #SPREAD POSITIVITY

Minggu, 28 Januari 2018

11.30

    Sekarang pukul 11.31 waktu rawan buat tidur, bentar lagi dzuhur dan setan pasti lagi kelayapan cari mangsa
 " tidurlah, tidurlah, tidurlaaah"
Ditambah jam segini itu jam laper-lapernya, udah pengen makan tapi belum istirahat. Jadi, males buat ngapa-ngapain. Termasuk aku, sebenernya hari ini ada beberapa materi yang udah aku targetin buat diselesein belajarnya. Tapi, lagi-lagi godaan setan ga bisa dilawan. Aku males banget, padahal udah setengah jalan. Alhasil, aku mencari pelarian. Pilihanku jatuh ke buku terbitan tahun kemarin tapi baru kubeli tanggal 27 Januari kemarin, Rentang Kisah karya Gita Savitri.
     Aku tahu, Allah masih sayang denganku. Buktinya, Dia lebih meridhoi ku beli buku ini dibanding menambah buku kumpulan cerpen Sherlock Holmes. Yash, I'm Sherlockian. Aku baru membaca Rentang Kisah 121 halaman dari 207 halaman. Sengaja memang, aku bertekad akan membacanya ketika semangat belajarku lagi nge-down. Kak Gita punya caranya sendiri menceritakan pengalamannya, ga muluk-muluk tapi bisa membuat pembacanya termotivasi. Dia punya gayanya sendiri. Dan aku suka. Oh ya, dia ternyata juga seorang gap year, walaupun karena faktor-U. Dan itu yang membuaku semakin cinta akan kisahnya, karena merasa senasib mungkin. Dari bukunya dia membuktikan belajar yang keras itu akan selalu berbuah manis, tak peduli semalas apa kau dulunya. 
     Sekian, setan penggangguku sudah pergi.

Kamis, 25 Januari 2018

Review Film Dilan 1990

         

              Sebagai #Dilanisme, awalnya kurang setuju kalau novel best seller Dilan 1990 karya Ayah Pidi Baiq akan difilmkan. Alasannya klise sih, takut beberapa adegan di novel diubah gitu aja di filmnya, seperti beberapa film yang sudah-sudah. Hingga akhirnya di tahun 2017 kemarin para #Dilanisme kembali dihebohkan dengan berita bahwa pemeran Dilan telah ditemukan. Beberapa kandidat nama muncul, mulai dari Jefri Nichol yang tahun kemarin memang bisa disebut sebagai 'King of Movies', Adipati Dolken, Rio Dewanto, hingga Gusti Rayhan yang berperan sebagai Dilan di Voor Dilan. Tak ada yang tahu, hanya satu informasi yang ada bahwa kata Ayah Pidi yang berperan sebagai Dilan itu bukan dari kalangan Artis.
     Hingga saat itu muncul 'sosok' Dilan mengenakan motor tempurnya--tetapi menggunakan helm-- ke tengah-tengah para khalayak ramai, Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan. Nama yang memang tidak asing lagi bagi generasi millenial. Seseorang yang tidak suka jika nama panggilannya diubah menjadi 'Iqbal',kurang 'a'. Seketika warganet heboh, begitu juga diriku. Di imajinasiku Dilan tidak seperti itu, panglima tempurku lebih tegap, lebih sangar dan tidak semanis itu(?). Seketika banyak dm muncul kepadaku, "kok Iqbaal sih?". Ntahlah.Tetapi, bukanlah seorang #Dilanisme yang baik jika tidak bisa menghargai apa yang telah diputuskan Ayah. FYI, Ayah gatau kalau Iqbaal itu artis.
            Hingga hari ini Kamis,25 Januari 2018, pasti sebagian #DIlanisme bahkan anak baru langsung menyerbu semua bioskop di Indonesia. Tak tahan lagi untuk bernostalgia bersama DIlan-ku. 

1. Trailer nya ini https://youtu.be/X_b-wNkz4DU

   

   
            Gemana nih #Dilanisme? Nonton trailer nya aja udah baper duluan kan?

2. Plot

         Milea Adnan Hussein(Vanesha Prescilla), siswi baru pindahan dari Jakarta, sudah menarik perhatian beberapa siswa di sekolah barunya,di Bandung. Mulai dari Nandan (Andryos Aryanto) sang ketua kelas idaman, Kang Adi (Refal Hadi) seorang mahasiswa ITB yang menjad guru privat Lia hingga Dilan (Iqbaal Ramadhan). Sayangnya, saat itu Milea masih memiliki pacar di Jakarta. Beni (Brandon Salim) namanya. Kisah cinta mereka dimulai ketika suatu pagi Dilan menyapa Milea dengan ramalannya bahwa mereka akan bertemu di kantin. Terkesan aneh, ditambah Milea yang notabene anak baru justru bersikap cuek.  
         Milea memiliki sahabat baru, Rani (Zulfa Maharani Putri) dan Wati (Yoriko Angeline). Ternyata, Wati adalah sepupu Dilan. Begitu juga Dilan, sang panglima tempur, memiliki beberapa sahabat, yaitu Akew (Gusti Rayhan), Piyan(Omar), dan Anhar(Giulio Parengkuan).
           Keunikan yang terkesan aneh dari cara pendekatan yang dilakukan Dilan ke Milea-lah yang menyebabkan Milea merasa nyaman dan senang. Mulai dari perkenalan yang tak wajar, ramalan-ramalan aneh, kado ulangtahun yang berbeda, hingga setiap bualan yang dilontarkan Dilan menggunakan gaya bahasanya yang kaku.
           Beni yang kekanakan mulai memperlihatkan sifat aslinya yang kasar, dia mengatai Milea di tengah keramaian tanpa memperdulikan betapa malunya Milea. Mereka putus, dan Milea tak ingin kembali. Masalah tak hanya itu saja, Nandan yang masih berusah mendekati Milea juga Kang Adi yang sedikit terkesan memaksa untuk dekat. Anhar yang mencari masalah dengan Dilan karena menggangu Milea-nya. Juga peran Dilan sebagai panglima tempur di geng motornya yang membuat Milea Risau.
          Tetapi, Dilan tetap tahu bagaimana mengambil hati Milea dengan kesederhanaannya dan membawanya pulang.

3. Review


           Pertama kali terima kasih kepada Bapak Fajar Bustomi selaku Sutradara film Dilan 1990 yang sangat teliti. Semua hal tentang Bandung di era 90-an sangat terasa. Dan yang paling salut ada satu benda yang sebenarnya remeh, tapi itu sangat diperhatikan. Prangko.
          Dengan durasi 110 menit, belum cukup rasanya menyaksikan visualisasi Dilan di layar kaca. Dilan membuat tagih. Dia juga masih setia, setia kepada novel. Tak ada yang lebih, tapi tentu ada yang kurang. Dari awal Pak Fajar Bustomi memang sudah mengatakan bahwa sulit menfilmkan novel 332 halaman ke film yang hanya berdurasi 2 jam. 
       Saat itu studio 3 penuh! tak ada bangku yang kosong. Kami bernostalgia dan membandingkan mana yang lebih keren, imajinasiku atau visualisasimu. 
             Ayah Pidi memegang kata-katanya untuk menjaga keaslian Dilan. Benar, ini seperti kamu sedang memimpikan khayalanmu. Bayangkan saja kamu melihat Dilan sedang menggoda Milea di depan matamu. Manis sekali. Ini akan membuatmu ingin teriak sendiri seperti saat membaca novel. Kalau ada kata melebihi manis mungkin sudah kuketikkan. Masih terngiang bagaimana romansa percintaan anak SMA saat itu yang hanya bermodalkan tekad. Jika mau dia jadi pacarmu, langsung dekati dia, datang ke rumahnya.
         Dari trailernya terlihat kalau film ini akan se-menggelikan itu. Tetapi, jika kamu sudah menontonnya, ini memang menggelikan tapi hanya bisa membuatmu tersipu merasakan bagaimana banyaknya kupu-kupu bertebaran di hati Dilan-Milea tidak sampai membuatmu jijik seperti menonton sinetron. Percayalah. Apalagi jika kamu anak remaja, film ini akan membuatmu berbunga-bunga walau sedang patah hati.
         Sekali lagi kukatakan, film ini sangat setia ke novelnya. Di Novel, Milea lebih banyak bernarasi menceritakan kehidupan sehari-harinya. Begitu juga di film, tapi tidak melulu dengan suara khas Milea. Vanesha berhasil menirukan bagaimana manisnya Milea tertawa akan 'bayolan' Dilan, manjanya dia ke Bundahara, dan sikap pemberaninya kepada teman-teman Dilan.
         Kagum sekali kepada Iqbaal bisa membuktikan ke khalayak ramai kalau Dilan itu tidak hanya seseorang yang badboy tetapi juga kharismatik. Terima kasih juga, senyummu masih terngiang di kepala. Mengalahkan betapa cemburunya melihatmu mendapatkan chemistry yang kuat dengan Vanesha. Trikmu yang mengatakan kalau chemistry itu dapat didapatkan dari kepercayaan hingga titik di mana dia berkata "aku punya cerita, tapi jangan bilang siapa-siapa hanya kita yang tahu". Dilan, maaf bukan maksudku berpaling, hanya saja Iqbaal terlalu menggoda. Dia sama sepertimu, sulit bagiku membedakan. Iqbaal berhasil Dilan, dia membuktikan ucapannya bahwa yang ada di film itu adalah Dilan, bukan Iqbaal.
       Nandan yang di novel digambarkan culun juga divisualisasikan begitu. Beni yang fashionable, Anhar dan Piyan yang kiwil, Wati yang garang, juga Rani yang lemah-lembut. Hanya kang Adi yang membuatku terkejut. Kok dia ganteng? 
        Lalu di mana kekurangannya? Menurutku, kekurangannya ada di imajinasimu. Semua orang mempunyai imajinasi yang berbeda-beda. Jika diriku, aku sangat menyayangkan kenapa adegan Bunda tidak se-menarik novel. Di novel sampai terpingkal-pingkal membaca bagian Bunda menceritakan betapa aneh anaknya itu. Seandainya juga editingnya lebih teliti, atau sekalian Bunda mengendarainya beneran pasti lebih enak dilihat. Sebenarnya ada juga puisi yang sangat kunantikan untuk dibacakan Dilan, tetapi ternyata tidak ada. 
" Disa, jangan jauh-jauh. Ada darahku dalam dirimu "

4. Spoiler

        Spoilernya adalah novel itu sendiri. Jika kamu sudah membacanya, kamu sudah mendapatkan spoiler terbaik.

5. Kesan

      Mungkin ini karena aku sudah membaca ketiga novelnya, di setiap adegan Dilan-Milea setelah diriku tersipu, seketika aku langsung sedih membayangkan bagaimana akhirnya. Nonton Dilan 1990 memang sebahagia itu, tapi tak bisa kupungkiri sesedih itu sampai meneteskan air mata ketika Dilan-Milea menandatangani proklamasi percintaan mereka. Karena cinta mereka tak semulus itu. Jika benar akan ada sequel Dilan 1991, dan tetap setia kepada novelnya sudah dapat dipastikan bukan hanya aku yang akan menangis.
       Oh ya pesanku, beli minum. Karena, kamu akan haus setelah teriak-teriak melihat manisnya Dilan-Milea.

overall ratingnya 4.7/5
well done! 

Jika kamu memang #Dilanisme jangan sia-siakan Dilan-Milea yang ingin bertemu. Mereka sudah rindu, jangan lama-lama, rindu itu berat.
Jangan nonton Dilan sendirian, berat. Ajak saja temanmu-temanmu.